Menurutpenelitian yang dipublikasikan dalam majalah Nature, peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Sampai saat ini hilangnya spesies semakin meluas dan daftar spesies yang terancam punah terus berkembang dan bertambah. 6.
Menurutpenelitian yang dipublikasikan dalam majalah Nature, peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Sampai saat ini hilangnya spesies semakin meluas dan daftar spesies yang terancam punah. terus berkembang dan bertambah. 6) Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru, terdapat 90% kemungkinan
Menurutpenelitian yang dipublikasikan dalam majalah ilmiah Nature, peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Hingga saat ini hilangnya spesies semakin meluas dan daftar spesies yang terancam punah terus berkembang dan bertambah. Kegagalan panen besar-besaran.
Kekeringan( Mengapa Pemanasan Global dapat Menyebabkan Kepunahan Spesies Jelaskan) Kekeringan lokasi akibat disipasi yang terlalu tinggi, sehingga kelembaban tanah yang berkurang menjadi faktor penyebab berbagai bencana lainnya seperti kebakaran hutan. Penguapan yang tinggi akibat pemanasan global dapat membuat tanaman mati dan mengering.
dapatmenyebabkan hilangnya oksigen dalam suatu perairan. Selain itu, peningkatan suhu akibat semakin meningkatnya intensitas cahaya juga mengakibatkan berkurangnya oksigen. Meningkatnya suhu air akan menurunkan kemampuan air untuk mengikat oksigen, yang berbeda nyata antar spesies (P=0,013) ,sehingga disimpulkan bahwa perbedaan
Suhutinggi dan angin kencang menambah parah rangkaian kebakaran tersebut. BBC Dampak suhu tinggi di Siberia juga menyebabkan "hilangnya es laut yang masif" serta menyebabkan 2020 sebagai satu
Halini menyebabkan peningkatan viskositas dan kejernihan pasta pada granula pati (Imanningsih, 2012). Suhu awal gelatinisasi merupakan suhu dimana granula pati mulai menyerap air atau dapat terlihat dengan mulai meningkatnya viskositas (Lestari, 2015).
Satwaendemik Indonesia adalah spesies satwa yang hanya bisa ditemukan di wilayah indonesia tidak di wilayah lain. Penyebab keunikan Satwa ini disebabkan oleh tantangan hidup dan isolasi geografis yang dialaminya di suatu wilayah tertentu. Macam-macam hewan endemik, yaitu : -Jalak Bali -Beruk Mentawai -Maleo -Elang Flores -Badak bercula satu
FCvrj. PEMANASAN global adalah suatu fenomena perubahan iklim yang terjadi di seluruh dunia. Di mana suhu rata-rata permukaan bumi terus meningkat secara signifikan akibat aktivitas manusia yang menghasilkan gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, metana, dan nitrogen oksida. Peningkatan suhu ini berdampak pada berbagai aspek kehidupan di bumi, seperti cuaca ekstrem, naiknya permukaan air laut, terjadinya bencana alam, hingga kerusakan lingkungan. Peningkatan suhu rata-rata ini dapat menyebabkan emisi gas rumaah kaca, yaitu penumpukan gas-gas di atmosfer yang membuat radiasi matahari tertahan dan tidak dapat keluar, sehingga menyebabkan meningkatnya suhu bumi. Baca juga Cuaca Panas, Awas Heat Stroke! Yuk Kenali Gejala, Risiko Serta Penangananya Salah satu penyebab utama dari pemanasan global adalah pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan untuk menghasilkan energi, transportasi, dan industri. Kegiatan tersebut menghasilkan emisi gas rumah kaca yang sangat besar. Dampak Pemanasan Global 1. Meningkatnya kasus alergi Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap alergi akibat pemanasan global meliputi peningkatan polusi udara, peningkatan kandungan serbuk sari di udara, dan peningkatan suhu yang dapat mempercepat musim alergi. Baca juga Pemanasan Global Semakin Mengkhawatirkan 2. Krisis pangan Perubahan iklim seperti suhu yang lebih tinggi, pola curah hujan yang tidak menentu, dan kekeringan dapat mempengaruhi produktivitas tanaman dan peternakan. Peningkatan suhu global dapat mengurangi produktivitas tanaman seperti gandum, jagung, dan padi-padian. Suhu yang lebih tinggi juga meningkatkan kekeringan di beberapa wilayah, yang menyebabkan produksi pertanian menurun. Selain itu, peningkatan kadar karbon dioksida di atmosfer juga dapat mempengaruhi kualitas pangan, seperti penurunan kandungan protein pada biji-bijian. 3. Rusaknya terumbu karang Peningkatan suhu air laut akibat pemanasan global memicu perubahan pada keseimbangan ekosistem di laut, termasuk terumbu karang yang sangat rentan terhadap perubahan suhu air. Ketika suhu air laut meningkat, terumbu karang menjadi stres dan mengalami pemutihan. Pemutihan terjadi ketika terumbu karang mengeluarkan alga simbiotik yang biasanya membantunya memperoleh nutrisi. Alga ini memberikan warna dan nutrisi pada terumbu karang. Ketika terumbu karang mengeluarkan alga ini, ia menjadi putih dan rentan terhadap kematian. 4. Terjadinya wabah penyakit Peningkatan suhu dapat mempercepat penyebaran penyakit yang disebabkan oleh serangga seperti nyamuk dan kutu. Penyakit seperti demam berdarah, malaria, dan zika dapat lebih mudah menyebar dengan adanya suhu yang lebih hangat dan lingkungan yang lebih lembap. Perubahan pola curah hujan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit seperti leptospirosis dan kolera. 5. Kepunahan spesies hewan Peningkatan suhu global dan perubahan iklim dapat mempengaruhi kehidupan hewan dan mengancam kelangsungan hidup mereka. Beberapa contoh dari dampak pemanasan global pada kehidupan hewan antara lain hilangnya habitat alami, perubahan pola migrasi, kekurangan makanan. 6. Kelaparan dan kemiskinan Faktor berupa kekurangan sumber daya alam, kerusakan pertanian, dan peningkatan harga pangan dapat mempengaruhi terjadinya kemiskinan dan kelaparan akibat pemanasan global. Untuk mengatasi masalah kemiskinan dan kelaparan akibat pemanasan global, diperlukan tindakan yang holistik dan terkoordinasi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah mempromosikan pertanian berkelanjutan dan mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mengurangi dampak pemanasan global. 7. Mencairnya es di kutub dan meningkatnya volume air laut Kenaikan permukaan air laut akibat pelelehan es di kutub dan ekspansi air laut karena suhu yang lebih hangat dapat menyebabkan banjir dan erosi pantai di wilayah pesisir. Selain itu, peningkatan volume air laut dapat mengganggu lingkungan laut dan mempengaruhi kehidupan hewan dan tumbuhan laut. Mencairnya es di Kutub Utara juga memiliki dampak global yang lebih luas, seperti mengganggu pola cuaca global, mempercepat pemanasan global, dan mengubah iklim di berbagai belahan dunia. Peningkatan suhu laut juga dapat memicu terjadinya badai tropis yang lebih sering dan kuat, serta menurunkan jumlah ikan dan spesies laut lainnya. 8. Krisis Air Bersih Di beberapa daerah, pemanasan global menyebabkan berkurangnya cadangan air tanah dan meningkatnya kekeringan. Di tempat lain, pemanasan global memicu peningkatan curah hujan yang ekstrem dan banjir yang seringkali diikuti oleh tanah longsor dan bencana alam lainnya. Hal ini menyebabkan banjir bandang yang berdampak pada infrastruktur dan keselamatan masyarakat, serta mengganggu sumber air bersih. 9. Kebakaran Hutan dan Kabut Asap Naiknya suhu udara dan kurangnya hujan yang terjadi karena pemanasan global, membuat hutan dan lahan semakin kering dan rentan terbakar. Kebakaran hutan ini kemudian menghasilkan asap yang menyebar dan memicu kabut asap yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan hewan. Kabut asap dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti masalah pernapasan, infeksi saluran pernapasan, iritasi mata, hingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Selain itu, kabut asap juga dapat menyebabkan gangguan transportasi dan perekonomian. Kebakaran hutan dan kabut asap juga dapat merusak lingkungan dan menghilangkan habitat bagi berbagai spesies hewan. 10. Peristiwa alam ekstrim Pemanasan global dapat menyebabkan peristiwa alam ekstrim seperti banjir, kekeringan, badai, dan cuaca yang tidak stabil. Peningkatan suhu udara menyebabkan lebih banyak uap air menguap ke atmosfer, yang kemudian dapat meningkatkan intensitas hujan. Hal ini dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor, terutama di daerah yang memiliki kemiringan tinggi. Di sisi lain, pemanasan global juga dapat menyebabkan kekeringan, terutama di daerah yang sudah kering atau yang mengalami kurangnya hujan. Hal ini dapat mengakibatkan kekurangan air bagi manusia dan hewan, serta mengurangi produktivitas pertanian. Selain itu, pemanasan global juga dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas badai tropis dan siklon. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan fisik yang parah pada infrastruktur dan lingkungan, serta memperburuk kerusakan yang diakibatkan oleh banjir dan longsor. Secara keseluruhan, peristiwa alam ekstrim yang diakibatkan oleh pemanasan global dapat memiliki dampak yang signifikan pada lingkungan, kesehatan manusia, dan ekonomi. Pemanasan global memiliki dampak yang sangat luas dan serius bagi kehidupan di bumi, dan perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak. Upaya mitigasi harus dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumaah kaca agar suhu bumi dapat stabil dan tidak terjadi perubahan iklim yang lebih serius. Z-10
[ 13/09/2012] Waspadalah, kerusakan alam yang terus menerus akan mengancam biodiversitas atau keanekaragaman hayati kita. Faktor perubahan iklim dan aktivitas manusia khususnya dalam bidang ekonomi dan pembangunan, merupakan ancaman terbesar bagi kelangsungan biodiversitas suatu ekosistem. Hal tersebut tentunya menjadi persoalan yang harus segera diantisipasi oleh kita. Sunardi, Foto Tedi Yusup Hal tersebut disampaikan oleh dosen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Unpad, Sunardi, dalam seminar Vivat Academica dengan tema “Lingkungan Hidup dan Kebijakan” yang digelar pada hari Kamis 13/09 dan bertempat di Bale Sawala Gedung Rektorat Kampus Unpad Jatinangor. Sunardi menambahkan perubahan iklim akan berpengaruh pada perubahan suhu bumi dan curah hujan. “Berdasarkan fakta dari Intergovernmental Panel on Climate Change IPCC ditemukan bahwa setiap waktu temperatur bumi meningkat 10 Celcius. Hal ini menyebabkan permukaan air laut meningkat akibat glasier, lapisan es, dan es lautan yang meleleh,” ungkap Sunardi. Fakta lainnya ialah curah hujan yang berubah, frekuensi cuaca ekstrem yang meningkat, meningkatnya risiko banjir, kekeringan, serta hilangnya biodiversitas yang mengancam kesehatan manusia. Di Indonesia sendiri, menurut Sunardi, telah terjadi peningkatan suhu yang terus meningkat. Di Jakarta misalnya, dari tahun 1870-2000 suhunya terus meningkat. “Permukaan air laut di Indonesia banyak meningkat. Dikhawatirkan akan menyebabkan tenggelamnya kota-kota kawasan tepi pantai di Indonesia,” ujarnya. Indonesia merupakan kawasan biodiversity hotspot keanekaragaman hayati yang tinggi. Hal ini ditandai dengan kawasan yang kaya dengan spesies endemik. Namun, keanekaragaman tersebut tidak diimbangi dengan pemeliharaan dan pelestarian yang baik. Sebagian dari biodiversitas tersebut mulai hilang dan tenggelam akibat permukaan laut yang meningkat. Ini tentu saja merupakan fakta yang memprihatinkan. “Diperkirakan, jumlah spesies di dunia akan hilang 10-15%. Perubahan iklim yang terjadi sangat berpengaruh pada eksistensi spesies di alam,” kata Sunardi. Salah satu yang terjadi ialah, perubahan iklim dapat mengubah jelajah makhluk hidup. Suhu bumi yang semakin panas memaksa spesies untuk mencari tempat yang lebih sejuk. Bila di laut, maka makhluk hidup di dalamnya akan pergi ke daerah kutub. Sedangkan di darat, makhluk hidup lari ke wilayah pegunungan yang memiliki suhu yang lebih sejuk. Apabila makhluk hidup di laut seluruhnya pergi ke daerah kutub, dikhawatirkan kawasan perairan Indonesia nantinya semakin sulit ditemui ikan. Perlu ada upaya untuk mengkonservasi beberapa spesies agar bisa mempertahankannya di alam. Hilangnya biodiversitas pun dipengaruhi oleh faktor manusia. Banyaknya kasus penebangan liar, konversi lahan, hingga fungsi alih lahan menjadi permukiman merupakan dampak dari hilangnya biodiversitas endemik di kawasan Indonesia. “Ekonomi sekarang lebih terfokus pada produk. Padahal jasa yang diberikan oleh ekosistem jauh lebih besar nilainya dibanding ketika mengambilnya untuk dimanfaatkan berupa produk,” tandasnya.* Laporan oleh Arief Maulana/mar*
EMMahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang09 Februari 2022 2359Halo Maulana, kakak bantu jawab ya Jawabannya Spesies Endemik akan punah. Satwa endemik Indonesia adalah spesies satwa yang hanya bisa ditemukan di wilayah indonesia tidak di wilayah lain. Penyebab keunikan Satwa ini disebabkan oleh tantangan hidup dan isolasi geografis yang dialaminya di suatu wilayah tertentu. Macam-macam hewan endemik, yaitu -Jalak Bali -Beruk Mentawai -Maleo -Elang Flores -Badak bercula satu -Burung bidadari Halmahera -Burung Cendrawasih botak -Anoa Pegunungan -Komodo. Semoga membantu ya!Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!